"Keistimewaan itu melekat bagi Aceh. Oleh karena itu melekat bank syariah. Penghormatan lewat regulasi itu lah (Qanun LKS) yang kita dorong terus-menerus. Nah kalau bank syariah ini tidak berkembang sebagaimana yang diharapkan, maka jalan keluar sementara memang perlu ada bank umum," lanjut politikus PDI Perjuangan ini.
Dia mengatakan pada akhirnya tergantung pada rakyat Aceh dan DPRA yang merupakan representasi rakyat Aceh. Namun kata dia hingga saat ini belum ada koordinasi ke pusat.
Sementara terkait adanya serangan peretasan ransomware terhadap Bank Syariah Indonesia (BSI) belum lama ini ditanggapi Said. Menurutnya, bank syariah termasuk BSI memang harus banyak berbenah.
"Diakui atau tidak, bank syariah kita saat ini ada titik lemah di mana-mana. Antusiasme masyarakat dalam bank syariah luar biasa cuma institusi bank syariah tidak segera melakukan konsolidasi. Seharusnya itu terus menerus dilakukan dan ditingkatkan SDM serta teknologinya," kata dia.
Seharusnya kata dia BSI yang merupakan hasil merger bisa menunjukkan kualitas lebih baik termasuk dalam hal kinerja.
"Hanya jualan syariahnya saja tidak boleh itu kasihan masyarakat," tutupnya.
(ezr)