Berdasarkan data Bloomberg, rasio valuasinya pun terbilang sangat mahal, tercermin pada Price to Earnings Ratio (PER) Allo Bank saat ini mencapai 82 kali, dan rasio Price to Book Value (PBV) BBHI sebesar 3,6 kali.
Dengan Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE) masing-masing hanya sebesar 2,7% dan 4,5%. Dengan EPS hanya Rp12,4/saham.
“Selain itu, BBHI juga sudah melakukan 3x Rights Issue, namun belum pernah memberikan dividen, ini juga menjadi faktor lanjutan mengapa saham BBHI terlihat tidak menarik bagi investor,” papar Fatur Aria, Investment Specialist Mirae Asset Sekuritas kepada Bloomberg Technoz, Selasa (23/5/2023).
Sentimen lainnya ialah saham BBHI tengah menghadapi berbagai tantangan sebagai bank digital. Adapun beberapa di antaranya terkait dengan inflasi, dan suku bunga tinggi. Secara sektoral pun cukup tertekan imbas dari kenaikan suku bunga acuan pada beberapa waktu belakangan ini.
"Ditambahlagi tren di market sudah “Hilang” terkait hype saham-saham bank digital," pungkas Fatur.
(fad)