Logo Bloomberg Technoz

Berkat Data Ini, Rupiah Bisa Menguat ke Rp 14.675/US$

Hidayat Setiaji
23 May 2023 12:05

Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Di tengah kencangnya isu perlambatan ekonomi dunia, Indonesia memberi angin segar. Fundamental ekonomi Indonesia masih kuat, yang terlihat dari Neraca Pembayaran Indonesia (NPI).

NPI menggambarkan aliran valas (valuta asing) yang di perekonomian nasional. Saat NPI solid, maka Indonesia lebih bisa bertahan ketika terjadi sentimen negatif dari luar. Termasuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Pada kuartal I-2023, NPI membukukan surplus US$ 6,5 miliar. Lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang US$ 4,7 miliar sekaligus menjadi yang tertinggi sejak kuartal III-2021.

Sumber: BI

NPI terbagi menjadi 2 pos besar yaitu transaksi berjalan (current account) serta transaksi modal dan finansial. Transaksi berjalan kembali mencetak surplus US$ 3 miliar atau setara dengan 0,9% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Surplus transaksi berjalan terjadi selama 6 kuartal beruntun.

Sumber: BI

Dari 2 pos tersebut, transaksi berjalan adalah yang paling dipantau. Sebab, transaksi berjalan mencerminkan aliran devisa dari ekspor-impor barang dan jasa. Aliran devisa dari pos ini lebih bertahan lama, berkelanjutan, dibandingkan yang datang dari investasi portofolio di sektor keuangan alias hot money yang bisa datang dan pergi kapan saja.