"Sudah saatnya harga BBM bersubsidi diturunkan sekarang," ujarnya.
Anggota dari Fraksi PKS itu juga meminta pemerintah segera menerapkan pembatasan distribusi BBM bersubsidi agar tepat sasaran. Menurutnya, mobil mewah tidak layak menggunakan BBM bersubsidi. Ia menolak penggunaan selisih anggaran dari penurunan harga minyak dunia untuk mensubsidi mobil listrik.
Mulyanto menjelaskan bahwa subsidi seharusnya diberikan kepada mereka yang kurang mampu untuk meningkatkan daya beli mereka, bukan kepada orang kaya yang sudah memiliki daya beli tinggi.
Ia berpendapat bahwa saat ini masyarakat membutuhkan bantuan untuk memperbaiki kondisi ekonomi mereka, terutama bagi mereka yang bekerja di sektor informal yang membutuhkan subsidi dari pemerintah.
Kurangi Subsidi Kendaraan Listrik
Sementara itu Anggota DPR RI Fraksi NasDem, Fauzi Amro mendesak pemerintah memperbaiki kualitas belanja dibandingkan menggelontorkan subsidi kendaraan listrik.
Ia mengingatkan pemerintah agar fokus membangun pemerataan ekonomi, menanggulangi kemiskinan, serta memperkuat sektor pertanian, perikanan.
"Dalam 5 tahun belakangan subsidi pupuk berkurang hampir Rp10 triliun," katanya.
Untuk diketahui nilai total subsidi sepeda motor listrik untuk periode 2023-2024 mencapai Rp7 triliun. Angka ini belum termasuk subsidi untuk mobil listrik yang nilai subsidi per unitnya jauh lebih besar. Subsidi itu diberikan kepada produsen kendaraan listrik. Tujuan kebijakan itu untuk mengurangi polusi udara.
(evs)
