Logo Bloomberg Technoz

Sejak akhir Januari, banyak pengumuman tarif telah dibuat, dengan puncaknya pada 2 April 2025, dengan pungutan yang hampir universal dari Amerika Serikat (AS) dan tarif balasan dari beberapa mitra dagang.

Tarif efektif yang diterapkan AS telah melonjak melampaui level yang dicapai lebih dari 100 tahun yang lalu, sementara tarif untuk AS juga telah meningkat.

Dengan jalur alternatif yang mengecualikan pengumuman tarif pada April, pertumbuhan global hanya akan mengalami penurunan proyeksi yang kecil menjadi 3,2% pada tahun ini.

"Kami juga akan menggunakan prakiraan berbasis model untuk menggabungkan penangguhan sementara sebagian besar tarif yang diumumkan pada 9 April, bersama dengan peningkatan tarif bilateral antara China dan AS ke tingkat yang sangat tinggi," ujar Gourinchas dalam konferensi pers, dikutip Rabu (23/4/2025).

Penghentian sementara ini, lanjut dia, bahkan jika diperpanjang secara permanen, memberikan prospek pertumbuhan yang sama dengan prakiraan acuan, yaitu 2,8%, meskipun beberapa negara yang dikenai tarif tinggi dapat memperoleh manfaat.

Seperti diketahui, proyeksi tingkat pengangguran yang naik di Indonesia sejalan dengan pemangkasan terhadap pertumbuhan ekonomi Tanah Air. IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,7% pada 2025 dan 2026.

Jika terwujud, maka pertumbuhan ekonomi 4,7% pada 2025 dan 2026 akan menjadi yang paling rendah setelah 2021. Kala itu, pertumbuhan ekonomi Tanah Air tumbuh 3,69% secara kumulatif. 

Angka proyeksi terbaru dari IMF jauh lebih rendah dibanding laporan pada Januari 2025. Saat itu, IMF memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada level 5,1% pada 2025 dan 2026. 

Untuk inflasi Indonesia, IMF memangkas proyeksi ke level 1,7% pada 2025, atau lebih rendah dibandingkan dengan 2,3% pada 2024. Namun, inflasi diproyeksikan akan kembali naik ke level 2,5% pada 2025. 

Sementara, defisit neraca transaksi berjalan (current account) makin dalam menjadi 1,5% pada 2025 dan 1,6% pada 2026. Defisit diperkirakan melebar dibanding neraca transaksi berjalan pada 2024 yang defisit 0,6%. 

Tidak hanya Indonesia, IMF juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 2,8% pada tahun ini dan 3% pada tahun depan. Angka ini turun dibandingkan dengan proyeksi sebesar 3,3% untuk 2025 dan 2026 pada laporan Januari. 

(dov/naw)

No more pages