Logo Bloomberg Technoz

Debby Wu - Bloomberg News

Bloomberg, Perang semikonduktor antara Amerika Serikat (AS) dan China membuat saham produsen cip asal AS, Micron Technology Inc. anjlok.

Penurunan itu terjadisetelah otoritas siber China menyatakan produk mereka gagal lolos peninjauan keamanan siber. Hal ini membahayakan penjualan mereka.

Beijing memperingatkan para operator infrastruktur utama di negara itu agar tidak membeli barang-barang Micron lantaran adanya risiko kemanan siber yang "relatif serius.”

Otoritas siber China (CAC) mengatakan komponen-komponen Micron menyebabkan risiko keamanan yang signifikan terhadap rantai pasokan infrastruktur informasi penting negara, yang akan mempengaruhi keamanan nasional.

Saham Micron merosot 5% menjadi US$64,76, penurunan terbesar dalam lebih dari tujuh minggu. Saham perusahaan naik sekitar 33% sejauh ini pada 2023.

Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan AS telah berkomunikasi langsung dengan otoritas China dan berusaha untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pernyataan otoritas siber itu.

Pejabat itu, yang meminta untuk tidak disebut namanya, menyebut tindakan itu sebagai pembalasan atas sikap yang diambil oleh para pemimpin negara G-7 di Jepang minggu lalu yang menyatakan ingin mengurangi ketergantungan pada Beijing untuk rantai pasokan kritis serta inisiatif baru untuk melawan pemaksaan ekonomi China.

CAC telah mengatakan sekitar enam minggu yang lalu bahwa mereka meluncurkan tinjauan keamanan untuk Micron, produsen cip AS.

"Kami telah menerima pemberitahuan CAC soal kesimpulan tentang peninjauannya terhadap produk-produk Micron yang dijual di China," kata Kepala Eksekutif Mikron Sanjay Mehrotra, Senin (22/05) di pabrik Micron di Hiroshima, Jepang.

“Kami sedang mengevaluasi kesimpulan itu dan memikirkan langkah-langkah kami selanjutnya. Kami berharap dapat terus terlibat dalam diskusi dengan otoritas China." 

(bbn)

No more pages