Logo Bloomberg Technoz

“Nanti tunggu informasi langsung dari pak menteri,” tuturnya.

Paket baterai LG Energy Solution Co. untuk kendaraan listrik (EV)./Bloomberg-SeongJoon Cho

Pada kesempatan terpisah medio pekan lalu, Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) Dilo Seno Widagdo mensinyalir holding BUMN pertambangan berencana menawarkan proyek yang ditinggal LGES itu untuk investor Amerika Serikat (AS). 

Penawaran proyek itu belakangan mendapat momentum selepas upaya pemerintah Indonesia untuk menyeimbangkan neraca perdagangan dengan Negeri Paman Sam. 

“Nah ini kita akan tawarin, kemarin juga salah satu yang jadi bargaining position-nya kita [perundingan tarif],” kata Dilo ditemui medio pekan lalu, dalam wawancara dengan beberapa media pada Kamis (17/4/2025).

Saat itu Dilo tidak mendetailkan alasan LGES hengkang dari Proyek Titan, tetapi menyinggung ihwal perbedaan prinsip dengan pihak Indonesia dalam proses penjajakan. 

Nah, mungkin yang subject priority-nya di situ, ada EV battery ecocsystem. Kan kita sudah sama CATL, tetapi yang sama LG kan batal,” tuturnya. 

Ditemui Senin (21/4/2025), Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Tri Winarno menuturkan pemerintah bakal mencari mitra baru pengganti konsorsium LGES di Proyek Titan.

Walakin, dia enggan berkomentar banyak ihwal potensi mitra baru untuk IBC pada Proyek Titan.

“Pasti ada nanti [penggantinya],” kata dia.

Awalnya, proyek dengan nilai investasi mencapai US$7,7 miliar itu (sekitar Rp129,84 triliun asumsi kurs saat ini) bakal dikerjakan LGES berkongsi dengan Industry Battery Corporation (IBC).

Hengkangnya LGES dari proyek yang dikenal dengan kode Proyek Titan itu diumumkan perusahaan asal Korea Selatan tersebut pada Jumat (18/4/2025), mengutip alasan “perubahan kondisi pasar” sebagai faktor utama di balik keputusan mereka.

“Setelah mempertimbangkan dengan saksama lanskap pasar EV global yang terus berkembang, kami telah memutuskan bahwa proyek khusus ini tidak lagi sejalan dengan prioritas strategis kami,” ujar juru bicara LGES melalui pernyataan resmi, dikutip Senin (21/4/2025).

Untuk diketahui, Proyek Titan merupakan salah satu dari lima megaproyek baterai EV yang ada di Indonesia, selain Dragon, Omega, BESS, dan Volt.

Proyek Titan digadang-gadang bakal menjadi fasilitas produksi baterai EV terintegrasi yang akan menjadi jembatan Indonesia sebagai pemain besar dalam rantai pasok baterai global.

Proyek ini pada mulanya dirancang untuk melibatkan konsorsium Korea Selatan yang terdiri dari LGES, LG Chem, LX International, dan mitra lainnya dengan komitmen investasi sekitar 11 triliun won atau setara US$7,7 miliar.

Namun, dalam perkembangannya, Proyek Titan kerap diterpa isu negosiasi yang alot dengan pihak LGES.

*)  Catatan redaksi: Artikel ini telah mengalami perubahan setelah ada atas penjelesan dan klarifikasi dari pihak MIND ID terkait dengan hengkangnya LGES dari Proyek Titan.

(wdh)

No more pages