Performa ini menunjukkan minat investor yang masih tinggi terhadap surat utang pemerintah Indonesia, meskipun ada ketidakstabilan di pasar keuangan global. Suminto menyebutkan bahwa sejak awal tahun hingga 21 Mei 2023, modal asing telah masuk ke pasar surat utang pemerintah sebesar Rp 60,65 triliun.
Namun, ia juga mengungkapkan bahwa ada periode selama dua pekan awal Mei di mana investor asing melakukan penjualan, sehingga terjadi pengaliran keluar modal sebesar Rp 0,15 triliun. Meskipun demikian, modal asing mulai masuk kembali pada pekan lalu.
Suminto melaporkan bahwa sejak awal bulan hingga kemarin, terjadi arus masuk bersih modal asing ke pasar SBN sebesar Rp 1,43 triliun. Kinerja positif ini juga terlihat dari penurunan selisih yield SBN dengan US Treasury yang terus berlanjut.
Selisih yield SBN benchmark tenor 10 tahun dengan US Treasury yang memiliki tenor yang sama saat ini adalah 274 bps, lebih kecil dibandingkan dengan awal tahun lalu yang mencapai 474 bps. Suahasil Nazara, Wakil Menteri Keuangan, menyatakan bahwa kondisi tersebut menunjukkan adanya perbaikan dalam pengelolaan makro Indonesia.
"Ini berarti investor internasional menganggap risiko kita semakin kecil, hal ini merupakan perkembangan yang positif," kata Suahasil Nazara.
(evs)