"Saya berharap juri akan mengakui upaya saya untuk mempertimbangkan dan mengevaluasi keseluruhan kasus ini secara manusiawi," kata Lan dalam persidangan.
Kejatuhan sang maestro real estat ini menarik perhatian dunia karena beratnya hukuman dan jumlah uang yang dicur. Ini menjadi kasus paling terkenal dari tindakan keras Partai Komunis yang berkuasa dalam memberantas korupsi, yang telah menyebabkan sejumlah pejabat senior dan eksekutif bisnis ditahan.
Perempuan berusia 68 tahun ini mengajukan banding atas hukuman seumur hidup yang diterimanya setelah persidangan kedua pada Oktober, di mana ia dan 33 terdakwa lainnya dinyatakan bersalah karena secara ilegal memindahkan dana sekitar US$4,5 miliar melintasi perbatasan internasional.
Lan juga terbukti melakukan pencucian uang sekitar 446 triliun dong dalam bentuk aset yang dicuri dari Saigon Commercial Bank, dan menyelewengkan dana sekitar 30 triliun dong dari para investor melalui penerbitan obligasi.
Hukuman penjara dua tahun suami Lan, Eric Chu, dikurangi menjadi satu tahun penjara dari persidangan kedua itu. Keponakan perempuannya, Truong Hue Van, mendapat pengurangan hukuman dari lima tahun menjadi tiga tahun.
Lan dijatuhi hukuman mati pada April lalu setelah dinyatakan bersalah menggelapkan dana US$12,3 miliar dari Saigon Commercial Bank, kasus penipuan terbesar yang pernah terjadi di Vietnam.
Dia kalah dalam banding atas hukuman mati pada Desember, tetapi bisa terhindar dari eksekusi jika dia mengembalikan setidaknya tiga perempat dari total aset yang digelapkannya, yang menurut jaksa penuntut berjumlah sekitar US$11 miliar.
(bbn)
