Bloomberg Technoz, Jakarta - Perwakilan delegasi Indonesia telah melakukan pertemuan tingkat teknis bersama United States Trade Representative (USTR) untuk membahas pokok isu tarif resiprokal antara Amerika Serikat (AS) dan Indonesia pada Jumat (18/4/2025).

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan Indonesia berharap AS dapat menyepakati format, mekanisme dan jadwal negosiasi dengan target waktu 60 hari. 

Pembahasan mencakup pendalaman atas penawaran dan permintaan dari Indonesia, dan penjajakan mengenai format, prosedur, dan tahapan dari proses negosiasi. 

"Pihak USTR menyambut baik proposal Indonesia, dan saat ini sedang menyusun draf dari dokumen kerja yang akan memuat cakupan dan substansi negosiasi," ujar Susiwijono dalam siaran pers, dikutip Senin (21/4/2025). 

Beberapa isu pendalaman atas penawaran dan permintaan tersebut mencakup penyelesaian berbagai hambatan non-tarif antara lain perizinan impor, digital trade dan Customs Duties on Electronic Transmissions (CDET), pre-shipment inspections dan kewajiban surveyor, dan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) atau local content untuk industri. Pembahasan juga mencakup implementasi tarif resiprokal, tarif sektoral dan tarif dasar, dan isu akses pasar.