Logo Bloomberg Technoz

Penurunan rekomendasi saham oleh beberapa bank investasi besar seperti Morgan Stanley juga Goldman Sachs, juga membikin modal global kekurangan alasan untuk tetap tinggal, dilatarbelakangi oleh kurangnya keyakinan akan kebijakan pemerintahan.

Lantas, kemana duit-duit besar itu berlabuh setelah keluar dari bursa saham RI?

Penelusuran Tim Riset Bloomberg Technoz, mengacu pada data perdagangan hingga Kamis di kala investor asing mencatat net sell saham RI senilai Rp13,9 triliun, pemodal global membukukan net buy sebesar US$13,1 juta di bursa saham Thailand atau sekitar Rp220,51 miliar, juga di bursa saham Filipina US$ 6,5 miliar, setara Rp109,41 miliar week-to-date, seperti ditunjukkan oleh data Bloomberg.

Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (8/4/2025). (Dimas Aridan/Bloomberg)

Bursa saham Jepang mendapatkan limpahan dana terbanyak dari pasar saham emerging Asia. Bursa ekuitas Negeri Sakura itu mencatat net buy para pemodal global sebesar US$ 7,27 miliar, setara dengan Rp122,39 triliun week-to-date.

Bursa saham India juga kelimpahan dana global yang menyerbu masuk ke Negeri Bollywood di tengah gejolak pasar keuangan di seluruh dunia. Investor dunia mencatat posisi beli bersih saham di India senilai US$ 1,26 miliar week-to-date, setara dengan Rp21,26 triliun.

Menyerbu Obligasi Pemerintah

Tak hanya bergeser membeli saham-saham di negeri tetangga yang dinilai lebih prospektif, para pemodal asing diduga juga memperbanyak posisi di aset pendapatan tetap seperti obligasi.

Pada perdagangan Kamis kemarin, pemodal global memborong obligasi Thailand senilai US$ 557,2 juta atau sekitar Rp937,93 miliar. Itu menjadi nilai pembelian sehari oleh asing yang terbesar di Thailand, dalam hampir dua tahun terakhir. 

Pemodal global tercatat sudah melakukan pemborongan obligasi Thailand dalam empat hari perdagangan beruntun.

Modal global juga memborong obligasi di Negeri Ginseng Korea Selatan. Data yang dirilis otoritas setempat mencatat, global fund memborong US$179 juta obligasi Korea, sekitar Rp3,01 triliun, menggenapi enam hari beruntun net buy.

Sementara minat asing di obligasi pemerintah RI masih belum pulih. Sejak mencatat pembelian besar pada 8 April lalu sebesar Rp1,6 triliun, setelahnya asing terus net sell di Surat Berharga Negara (SBN).

Laporan BI, selama 14-16 April saja, asing mencatat posisi jual bersih SBN senilai Rp3,28 triliun.

Sedangkan bila menghitung penurunan posisi kepemilikan asing di SBN sejak 8 April, terjadi penyusutan sekitar Rp7,2 triliun sampai data terakhir Rabu lalu.

(dhf)

No more pages