Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo di sektor properti, PT MNC Land Tbk (KPIG) akan menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Perusahaan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 8,87 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100/saham, menurut laporan resmi KPIG dikutip selasa (24/5/2023). Harga pelaksanaan akan ditentukan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Sedikit gambaran, harga KPIG kemarin berada di level Rp68/saham. Jika dengan asumsi menggunakan level ini, maka KPIG akan meraup dana segar Rp603,02 miliar.

Manajemen perusahaan belum menentukan waktu eksekusi aksi korporasi ini. Namun, rights issue bisa dilakukan kapan pun selama dua tahun terhitung sejak persetujuan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang rencananya akan digelar pada 28 Juni 2023.

Dana hasil private placement akan digunakan untuk pengembangan dan pembangunan proyek kawasan ekonomi khusus (KEK) MNC Lido City.

Fokus pembangunan saat ini adalah pengembangan dan pembangunan infrastruktur lanjutan dan kegiatan lainnya yang diperlukan. Selain itu, pengembangan dan pembangunan komponen proyek yang akan dilaksanakan meliputi penyelesaian Lapangan Golf 18-hole berstandar World Championship dengan golf club dan private clubhouses modern, pengembangan Lido Lake Resort Extension, Lido World Garden dan MNC Park.

Sebagai informasi, Hary Tanoesoedibjo memiliki secara langsung sebanyak 975,87 juta atau setara 1,10% saham KPIG. Sementara, PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT) menguasai 13,76 miliar atau 15,52% saham, sekaligus pengendali KPIG.

BHIT sendiri adalah perusahaan yang secara langsung dikendalikan oleh pria dengan sapaan akrab HT tersebut. Selain pengendali, HT juga menguasai 2,59% atau setara 2,17 miliar saham BHIT.

Private placement tersebut memiliki efek dilusi sebesar 9,09%. Sehingga, setelah private placement, kepemilikan HT atas KPIG akan berkurang menjadi 1%. Sedang BHIT berkurang menjadi 16,12%. 

Selain HT, HT Investment Developement dan PT Bhakti Panjiwira turut menjadi pengendali BHIT.

(dhf)

No more pages