Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Cikarang – PT Astra International Tbk. mengucurkan Rp8 miliar untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap berkapasitas 0,5 megawatt-puncak (MWP) atau 449 kilowatt-puncak (KWP) sebagai sumber energi di ASTRATech Kawasan Industri Delta Silicon, Cikarang, Jawa Barat. 

Direktur ASTRATech Tony H. Silalahi mengatakan pasokan listrik dari PLTS tersebut tidak sepenuhnya memenuhi kebutuhan listrik untuk operasional kampus. Sumber energi bersih itu hanya mengurangi 15% dari total beban energi yang dibutuhkan.

"Di gedung utama kampus dan dormitory [asrama] kita itu pakai solar panel dengan kapasitas hampir 0,5 MWP. Itu bisa mengurangi sekitar 15% dari total penggunaan listrik [di ASTRAtech]," katanya ketika ditemui oleh awak media di Kampus ASTRAtech, Senin (22/5/2023). 

Tony menjelaskan panel surya yang terpasang di atap gedung utama dan asrama kampus ASTRAtech luasnya mencapai 3.300 meter kubik. Adapun, jumlah panel surya yang terpasang jumlahnya sebanyak 832 panel dengan nilai investasi sebesar Rp8 miliar.

PLTS yang terpasang di atap dua bangunan di kampus ASTRAtech adalah hasil kolaborasi Astra melalui Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI) dengan PT Energia Prima Nusantara (EPN). Perusahan tersebut salah satu unit usaha Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT. Indonesia Power, anak usaha dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.

AstraTech, kampus milik PT Astra Internasional di Cikarang. (Bloomberg Technoz/ Rezha Hadyan)

Kampus baru ASTRAtech berdiri di atas lahan seluas 5 hektar, dengan luas bangunan 22.451 m2. Kampus baru ini terdiri dari tiga lantai, yang dapat menampung 2.000 mahasiswa dengan ruang workshop, laboratorium dan ruang kelas. ASTRAtech juga memiliki delapan lantai gedung asrama dengan luas 13.518 m2, serta fasilitas umum seperti lapangan badminton, lapangan basket, dan lainnya.

ASTRAtech merupakan sekolah vokasi yang memiliki delapan program D3 dan D4, yang terdiri dari enam program studi D3, dan dua program studi D4.

Seluruh program studi tersebut dikembangkan sesuai dengan teknologi yang dibutuhkan industri. ASTRAtech mengimplementasikan vokasi Astra Dual System yang didukung oleh industri Grup Astra.

ASTRAtech yang didirikan pada 1995, semula bernama Akademi Teknik Federal dan kemudian berganti nama menjadi Politeknik Manufaktur Astra pada 2001. Kemudian pada April 2021, resmi berganti nama menjadi Politeknik Astra atau ASTRAtech.

Hingga saat ini, ASTRAtech telah meluluskan 4.057 Ahli Madya yang mana 943 mahasiswa di antaranya merupakan penerima Program Beasiswa yang disalurkan Astra melalui YABI. Dalam lima tahun terakhir, rata-rata 50% dari lulusan ASTRAtech telah diserap Grup Astra dan selebihnya diserap oleh perusahaan di luar Grup Astra.

(rez/wdh)

No more pages