"Motto ini memberi pesan kuat tentang pentingnya kebersamaan dalam memajukan dunia, bangkit dari pandemi," kata dia.
Sebaliknya aksi di Swedia dan Belanda itu merusak semangat kebersamaan. Oleh karena itu protes dari berbagai pemerintah negara termasuk dari Indonesia adalah suara umat yang tidak ingin kerukunan terganggu. Namun demikian, umat Muslim Indonesia diminta untuk tidak terpancing dan terprovokasi.
"Umat wajar jika marah melihat kejadian ini namun bentuk respons harus dalam koridor hukum dan dengan adab yang mulia," kata dia lagi.
Di sisi lain, Menag Yaqut juga mendorong tokoh-tokoh agama untuk bisa bersama meredam kasus ini agar tak kian meluas. Para pemuka agama kata dia saatnya turun untuk berdialog dan memberikan pencerahan kepada umatnya demi terwujudnya kehidupan beragama dunia yang damai. Sementara Kemlu RI disebutkan sudah mengundang Dubes Swedia dan Dubes Belanda untuk mendapatkan informasi jelas terkait aksi anarkistis itu.
“Mereka harus menjelaskan atas apa yang terjadi Stockholm dan Den Haag," kata Menag.
(ezr/roy)