Bloomberg News

Bloomberg, China kemungkinan akan mengalami gelombang baru kasus Covid-19 dengan total kasus puncak sekitar 65 juta infeksi per minggu menjelang akhir Juni, menurut seorang penasihat kesehatan senior negeri panda tersebut. Otoritas kesehatan China bergegas untuk memperkuat program vaksinasi sebagai penangkal varian omicron terbaru.

XBB, yang merupakan varian covid terbaru, telah memicu kebangkitan kasus di seluruh China sejak akhir April dan diperkirakan akan menghasilkan 40 juta infeksi per minggu pada akhir Mei, sebelum mencapai puncaknya pada 65 juta sebulan kemudian, media lokal The Paper melaporkan Senin (22/3/2023), mengutip presentasi spesialis penyakit pernapasan Zhong Nanshan di sebuah konferensi biotek di kota selatan Guangzhou.

Perkiraan tersebut menjadi wacana langka tentang gelombang kedua covid yang dapat terjadi, setelah kekebalan 1,4 miliar penduduk negara tersebut memudar hampir enam bulan setelah pengumuman Zero Covid oleh Pemerintah China. Setelah berdamai dengan virus ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok China memperbarui statistik mingguannya awal bulan ini, meninggalkan tanda tanya atas dampak Covid.

Perkiraan 65 juta kasus dari pemodelan penyakit menunjukkan bahwa kebangkitan ini kemungkinan akan lebih bisa diredam dibandingkan dengan gelombang sebelumnya yang terjadi pada akhir tahun lalu hingga Januari 2023. Saat itu, subgalur omicron yang berbeda mungkin menginfeksi 37 juta orang setiap hari, membuat penduduk berebut persediaan obat demam yang terbatas, membuat rumah sakit kewalahan, dan membuat krematorium di seluruh negeri penuh dengan tumpukan mayat.