Bloomberg Technoz, Jakarta - eFishery, startup agritech asal Indonesia yang pernah menjadi sorotan sebagai bintang baru di Asia Tenggara, ternyata pernah mendapatkan suntikan dana dari sejumlah investor kakap global. Perjalanan pendanaan eFishery yang penuh liku nyatanya juga turut mengundang perhatian, terutama setelah terungkapnya skandal laporan keuangan fiktif yang dilakukan oleh eks CEO eFishery Gibran Huzaifah. 

Pada tahap pendanaan awal (seed), eFishery mendapat suntikan dana sebesar US$750.000 dari Aqua-Spark, perusahaan investasi asal Belanda yang fokus pada akuakultur berkelanjutan, pada tahun 2015. Aqua-Spark kemudian kembali berpartisipasi dalam putaran Seri A tahun 2018 dengan investasi tambahan sebesar US$1,5 juta dalam tiga tahap. 

Pada putaran yang sama, dua investor lainnya yaitu Wavemaker Partners yang berbasis di Singapura dan 500 Global dari San Francisco juga turut bergabung. Sehingga total dana yang terkumpul pada Seri A ini mencapai US$4 juta, termasuk kontribusi lanjutan dari Aqua-Spark.

Memasuki pendanaan Seri B pada tahun 2020, eFishery berhasil menggaet Northstar Group dan Go-Ventures (kini dikenal sebagai Argor Capital) sebagai pemimpin investasi, dengan nilai pendanaan sebesar US$20 juta. 

Meski pada putaran Seri C tidak disebutkan adanya investor baru secara eksplisit, CEO Gibran Huzaifah menyebutkan bahwa sekitar 70 petani diperiksa dalam proses uji tuntas yang menjadi bagian dari strategi penggalangan dana.