Pasar Properti China Menguat di Tengah Ancaman Tarif AS
News
16 April 2025 12:00

Bloomberg News
Bloomberg, Penurunan harga rumah di China kembali melambat pada Maret, seiring mulai efektifnya sejumlah kebijakan dukungan pemerintah, di tengah persiapan negara tersebut menghadapi ancaman perang dagang dari Presiden AS Donald Trump.
Harga rumah baru di 70 kota — tidak termasuk perumahan bersubsidi pemerintah — turun 0,08% dibanding Februari, menurut data Biro Statistik Nasional yang dirilis Rabu (16/04/2025). Sebelumnya pada Februari, harga rumah turun 0,14%. Sementara itu, harga rumah bekas turun 0,23%, penurunan terkecil dalam hampir dua tahun terakhir.
Angka ini memberi harapan bagi para pejabat China yang tengah berupaya mengakhiri krisis sektor properti yang selama bertahun-tahun membebani ekonomi terbesar di Asia tersebut. Namun, tekanan baru mulai muncul, terutama setelah pemerintahan Trump menerapkan tarif sebesar 145% atas barang-barang asal China.
Para analis dan ekonom memperkirakan dampak kebijakan tarif tersebut baru akan terasa dalam beberapa bulan ke depan. Goldman Sachs Group Inc memperkirakan sekitar 20 juta orang — atau sekitar 3% dari total angkatan kerja China — berpotensi terdampak karena terlibat dalam ekspor ke AS. Jika benar terjadi pemisahan ekonomi secara total, maka hal ini akan mengguncang dunia kerja yang sudah lebih dulu terpukul oleh pemotongan gaji dan gelombang PHK.