Bahlil: RI Tak Pakai Lobi Mineral Kritis Buat Hindari Tarif Trump
Mis Fransiska Dewi
16 April 2025 08:20

Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa kerja sama mineral kritis dengan Amerika Serikat (AS) melalui Critical Mineral Agreement (CMA) bukan merupakan salah satu bahan lobi untuk menghindari tarif resiprokal Presiden Donald Trump.
Bahlil menyebut pemerintah memutuskan upaya perundingan dagang untuk menghindari tarif resiprokal 32% dari sektor energi adalah melalui peningkatan kuota impor minyak mentah dan gas minyak cair atau liquefied petroleum gas (LPG) ke AS, bukan kerja sama mineral kritis.
“Untuk mineral kritis ini [dengan] tarif [dagang AS] ini kan [beda] persoalan. Kalau lukanya di kuku, jangan garuknya di perut,” kata Bahlil di sela kegiatan Opening Ceremony Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition 2025, Selasa (15/4/2025).
Bahlil menegaskan selama kerja sama tersebut saling menguntungkan, Indonesia akan tetap terbuka terhadap semua peluang.
“Jadi enggak ada kaitannya dengan critical mineral dengan perang tarif ini. Bahwa kemudian ada komunikasi. Bila mereka butuh critical mineral kita, monggo kita sangat terbuka dan senang. Kenapa? Karena Amerika sama kita kan hubungannya baik,” ujarnya.
