Augusta Saraiva - Bloomberg News

Bloomberg, Ekonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan kehilangan pendapatan miliaran dolar pada tahun 2025 akibat penurunan tajam dalam kunjungan wisatawan asing dan boikot terhadap produk-produk AS. Penurunan ini menambah daftar hambatan yang meningkatkan risiko resesi.

Menurut data dari International Trade Administration (ITA), kedatangan warga negara asing ke AS melalui jalur udara turun hampir 10% pada Maret dibandingkan tahun sebelumnya. Goldman Sachs memperkirakan, dalam skenario terburuk, dampak dari penurunan perjalanan dan boikot dapat mencapai 0,3% dari produk domestik bruto (PDB), atau sekitar US$90 miliar (setara Rp1.512 triliun).

Sebelumnya, pariwisata asing menjadi pendorong ekonomi AS, terutama setelah pelonggaran pembatasan pandemi yang memicu lonjakan perjalanan internasional. Namun, kini banyak calon wisatawan mempertimbangkan ulang rencana liburan mereka karena meningkatnya ketegangan di perbatasan, friksi geopolitik, dan ketidakpastian ekonomi global.

Salah satu contohnya adalah Curtis Allen, seorang videografer asal Kanada, yang membatalkan rencana liburannya ke AS setelah Donald Trump memberlakukan tarif hukuman terhadap negaranya dan mengusulkan agar Kanada menjadi negara bagian ke-51 AS. Allen dan pasangannya, yang sebelumnya sering berkemah di Oregon, tahun ini memilih berkeliling British Columbia.