Logo Bloomberg Technoz

"Ada nilai yang signifikan di antara lanskap emerging market di mana selama lebih dari 10 tahun, perekonomian negara berkembang menjadi jauh lebih tangguh dan hampir seluruhnya diabaikan oleh para pemodal global," jelasnya.

Sebanyak 49% responden survei menyatakan kendatipun ketika resesi Amerika membuat penurunan di aset-aset emerging market, pertumbuhan ekonomi yang bagus dan valuasi yang menarik akan membantu aset-aset emerging market untuk mengungguli performa aset di pasar keuangan negara maju. 

Malcolm Dorson, money manager Global X Management di New York, menyatakan, pasar negara berkembang sejauh ini posisinya lebih baik dibandingkan pasar negara-negara ekonomi utama pasca pandemi mereda. Itu akhirnya membantu negara-negara berkembang tertentu untuk menghindari kebijakan yang sama serta dampak stimulus sebagaimana mengancam Amerika dan Eropa.

"Kami melihat ada potensi kenaikan aset dasar di pasar negara berkembang, valuasi yang murah serta dalam jangka panjang pamor emerging market masih menarik," imbuh Devan Kaloo, Global Head of Emerging Market di Abdrn Plc.

Aset favorit

Hasil survei yang sama menyebutkan saham sebagai aset pilihan yang menjadi incaran para pemodal global di pasar negara-negara berkembang. Sebanyak 41% responden memilih saham sebagai investasi terbaik di emerging market dalam 12 bulan ke depan.

Sepanjang tahun ini MSCI Emerging Market Index sudah naik 2,2% dibandingkan 9,2% kenaikan indeks saham di negara maju. "Kami membutuhkan perekonomian emerging yang bisa berkelanjutan dengan alasan yang masuk akal terkait output potensial juga bisnis yang dapat membentuk nilai," kata Lewis Kaufman, yang mengelola Artisan Developing World Fund senilai US$3,7 miliar di mana kinerjanya sejauh ini sudah mengungguli 99% kelompok yang setara di Amerika.

Saham-saham dari pasar negara berkembang dinilai paling menarik dalam 12 bulan ke depan (Bloomberg)

Menilik geografis, responden juga banyak menaruh optimisme terhadap peluang di pasar Asia Tenggara. Mayoritas yang menjawab Asia Tenggara sebagai tempat favorit membiakkan cuan menilai kawasan ini menawarkan return terbaik di antara kawasan emerging market lain dalam dua tahun terakhir.

"Kawasan Asia Tenggara adalah salah satu yang terbaik bagi investor jangka panjang," kata Aninda Mitra, Macro and Investment Strategist di BNY Mellon Investment Singapura. "Ada rekam jejak makro manajemen, demografi yang lebih baik dan aliran stabil nilai investasi asing langsung," jelasnya.

Pertumbuhan juga terlihat mulai normal seiring dengan pembukaan lagi ekonomi China dan ekspansi manufaktur, menurut Alexander Davey, Global Capability Head di HSBC Asset Management.

Goldman Sachs Group Inc., pada saat yang sama menggarisbawahi peluang di saham-saham perbankan di Thailand.

Pasar emerging market Asia Tenggara menjadi incaran utama para pemodal global (Bloomberg)

MLIV Pulse digelar oleh Bloomberg dari 15-19 Mei, di mana responden kebanyakan berbasis di Eropa dan Amerika Utara sebanyak 65%. Lalu 19% menyatakan mereka berbasis di Asia. Mayoritas responden mengidentifikasi diri sebagai portfolio manager, investor ritel dan ahli strategi.

MLIV Pulse adalah survei mingguan yang digelar oleh Bloomberg News bagi pelanggan terminal Bloomberg dan pembaca online.

-- dengan asistensi Netty Ismail dan Srinivasan Sivabalan

(bbn/rui)

TAG

No more pages

Artikel Terkait