Logo Bloomberg Technoz

Alasan Paling Realistis Apple Tidak Produksi iPhone di Amerika

Pramesti Regita Cindy
15 April 2025 13:10

Papan promosi iPhone 16. (Bloomberg)
Papan promosi iPhone 16. (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump terus menggencarkan perang tarif terhadap produk-produk dari China, dengan tujuan utama menghidupkan kembali kejayaan manufaktur Amerika. Trump meyakini bahwa produk-produk unggulan milik perusahaan AS — mulai dari pakaian hingga perangkat teknologi canggih seperti iPhone — seharusnya bisa dan harus diproduksi di tanah air sendiri.

Hal ini lantas memunculkan pertanyaan besar tetang "Apakah semua produk Amerika benar-benar bisa diproduksi di Amerika?" Kasus iPhone mungkin dapat menjadi contoh paling mencolok untuk menguji janji besar kampanye Trump.

Sebagaimana diketahui, pemerintah Trump tengah mempertimbangkan tarif hingga 145% terhadap barang impor dari China, termasuk komponen elektronik. Targetnya jelas yakni memaksa perusahaan-perusahaan besar Amerika seperti Apple untuk kembali pulang dan memproduksi di AS.

Trump mengklaim, jika tarif cukup tinggi, maka logika ekonomi akan berubah, dan manufaktur akan kembali ke dalam negeri.

Gedung Putih bahkan mengisyaratkan bahwa Apple tidak akan berinvestasi ratusan miliar dolar di AS jika tidak melihat masa depan produksi domestik.