Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Berusaha Menguat, Kompak dengan Valuta Asia Lawan Dolar AS

Ruisa Khoiriyah
22 May 2023 13:10

Warga menghitung uang rupiah di layanan kas keliling Bank Indonesia di Pasar Tebet, Selasa (4/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Warga menghitung uang rupiah di layanan kas keliling Bank Indonesia di Pasar Tebet, Selasa (4/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah berhasil memulai pekan dengan semangat lebih tinggi terdorong oleh sentimen terbaru dari Federal Reserve yang melontar sinyal bakal melanjutkan mempertahankan bunga acuan alih-alih kembali menaikkannya. 

Penguatan rupiah hari ini sejalan dengan penguatan mata uang di negara-negara Asia lain di mana won Korea Selatan memimpin penguatan terbesar.

Rupiah berhasil sedikit menguat melawan dolar AS hari ini (Bloomberg)

Ketua Federal Reserve Jerome Powell melontarkan sinyal dalam pernyataan publik terakhir bahwa bank sentral AS itu akan cenderung mempertahankan lagi level bunga acuan di 5,25% seperti saat ini. Pernyataan itu membuat pelaku pasar, terutama di pasar obligasi, relatif tenang setelah pekan lalu dihantui kecemasan bahwa puncak bunga Fed akan menanjak lebih tinggi dibanding perkiraan sebelumnya.

Pairing USD/IDR sempat terperosok turun dan membawa nilai tukar rupiah menguat ke posisi Rp14.888/US$. Ini adalah penguatan 42 bps dibanding posisi penutupan pekan lalu. Pada pukul 12:40 WIB, pairing USD/IDR diperdagangkan di level Rp14.906/US$ di pasar spot. 

Tekanan jual di pasar SBN

Meski nilai tukar rupiah berhasil sedikit menguat hari ini seiring meredanya tekanan spekulasi bunga acuan Fed, aksi jual agaknya masih berlangsung di pasar Surat Berharga Negara (SBN).