Logo Bloomberg Technoz

Bursa Asia Siap Dibuka Hati-hati di Tengah Ancaman Tarif Baru AS

News
15 April 2025 06:50

Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)
Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)

Jason Scott - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa saham Asia diperkirakan akan dibuka dengan hati-hati pada Selasa (15/04/2025) pagi, setelah rencana Gedung Putih untuk mengenakan tarif terhadap impor semikonduktor dan produk farmasi menekan kontrak berjangka indeks saham AS.

Kontrak berjangka (futures) untuk indeks S&P 500 turun 0,4% dalam perdagangan awal, setelah indeks tersebut menguat hampir 1% pada hari Senin (14/04/2025) menyusul sinyal dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengenai kelonggaran tarif untuk barang elektronik konsumen. Di saat yang sama, obligasi pemerintah AS (Treasury) mengakhiri pelemahan lima hari beruntun yang sempat mendorong imbal hasil obligasi 10 tahun naik paling tajam dalam dua dekade terakhir. Kontrak berjangka saham di Tokyo, Hong Kong, dan Sydney mengindikasikan kenaikan tipis.

Investor masih kesulitan memperkirakan dampak ekonomi dari perang dagang, di tengah tarik-ulur dalam proses negosiasi. Meski pejabat AS menegaskan strategi tarif dirancang dengan matang, para kritikus menilai kebijakan tersebut lebih dipengaruhi oleh keputusan transaksional Trump.

Gedung Putih pada Senin mengumumkan penyelidikan dagang terhadap sektor semikonduktor dan farmasi—langkah awal yang dianggap membuka jalan bagi pemberlakuan tarif lebih luas, dan berpotensi memperbesar skala perang dagang AS di bawah pemerintahan Trump. Proses ini diperkirakan akan memakan waktu berbulan-bulan.