Logo Bloomberg Technoz

Negosiasi Tarif, Menteri hingga Ketua OJK Terbang ke AS 16 April

Pramesti Regita Cindy
14 April 2025 14:48

Airlangga saat Pelantikan Menteri Kabinet Merah Putih Masa Jabatan 2024-2029, Istana Negara, 21 Oktober 2024 (Bloomberg Technoz/Azura Yumna)
Airlangga saat Pelantikan Menteri Kabinet Merah Putih Masa Jabatan 2024-2029, Istana Negara, 21 Oktober 2024 (Bloomberg Technoz/Azura Yumna)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sejumlah menteri bidang ekonomi hingga Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dijadwalkan berangkat ke Washington DC, Amerika Serikat (AS) pada 16 hingga 23 April 2025. Kunjungan dilakukan untuk melakukan negosiasi lanjutan terkait kebijakan tarif perdagangan yang dikenakan Presiden AS Donald Trump kepada Indonesia.

Sejumlah menteri yang akan berangkat dan melakukan negosiasi dengan pemerintah AS antara lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono. Selain itu, akan hadir pula Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu dan Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar.

"Kami akan bertemu dengan USTR [US Trade Representative], dengan Sekretaris Komersial, dengan Menteri Sekretaris State dan juga Sekretaris Perdagangan. Nah hari ini Pak Menlu juga akan berangkat ke Washington DC, kemudian besok saya dan Ibu Mari akan berangkat," kata Airlangga dalam Konferensi Pers hasil rapat koordinasi teknis terbatas di kantornya, yang dikutip dari siaran kompas, Senin (14/4/2025)

Dalam kesempatan tersebut, Airlangga mengklaim Indonesia menjadi salah satu negara yang mendapat kesempatan pertama yang diundang untuk melakukan negosiasi ke Washington DC. Hal ini sejalan dengan adanya arahan Presiden Prabowo yang menyurati tiga kementerian yang diberi tugas untuk melakukan pembicaraan negosiasi.

Airlangga menyebut pemerintah telah mempersiapkan dokumen non-paper yang komprehensif, mencakup isu tarif, hambatan non-tarif (non-trade measures), investasi, hingga kerja sama ekonomi di luar sektor perdagangan.