Saham PGEO Lesu Sejak IPO, Kinerja dan Prospek Dipertanyakan
Tim Riset Bloomberg Technoz
14 April 2025 13:45

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) melantai di Bursa Efek Indonesia pada 24 Februari 2023 dengan harga penawaran Rp875 per saham, meraup dana segar Rp9,06 triliun. Hal tersebut sempat menjadikannya IPO terbesar di Indonesia.
Namun, antusiasme awal tersebut tidak bertahan lama. Pada debut perdagangannya, saham PGEO sempat naik ke Rp925 lalu turun hingga Rp815 sebelum ditutup kembali di harga IPO (flat) di hari pertama.
Pasca IPO, harga saham PGEO memang sempat menanjak – bahkan tercatat menyentuh level tertinggi Rp1.380 dalam 52 minggu terakhir – tetapi tren itu berbalik arah.
Pada paruh kedua 2024, saham PGEO mulai merosot dan terus tertinggal. Per awal 2025, harga sahamnya terpuruk di kisaran Rp800-an, atau sekitar 5–8% di bawah harga IPO. Penurunan ini menjadikannya salah satu emiten energi yang mengalami kinerja pasar mengecewakan sejak melantai di bursa.

Manajemen PGEO pun mengakui kondisi tersebut. Mereka bahkan tengah mempertimbangkan opsi pembelian kembali saham (buyback) untuk mengangkat harga saham yang “terlanjur minus cukup lebar” dibanding level IPO.