Logo Bloomberg Technoz

Sesi I

IHSG Menguat 1,9% Saat Cadev Indonesia Cetak Rekor

Muhammad Julian Fadli
14 April 2025 13:29

Pelajar di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pelajar di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau hingga menguat 1,92% dan 120,24 poin di 6.382,47 pada Sesi I Senin (14/4/2025). Rupiah menguat 0,1% ke posisi Rp16.778/US$ saat Bank Indonesia mengumumkan Cadangan Devisa RI sentuh rekor tertinggi mencapai US$ 157,1 miliar.

Pada perdagangan sepanjang hari IHSG bergerak terus menguat, rentang perdagangan terjadi 6.225,33 sampai dengan tertingginya 6.390,67. Data perdagangan memperlihatkan nilai transaksi mencapai Rp7,07 triliun dari sejumlah 10,49 miliar saham yang diperjualbelikan dengan frekuensi terbilang 728 ribu kali.

Penutupan IHSG Sesi I pada Senin 14 April 2025 (Bloomberg)

Tercatat ada penguatan 475 saham, dan hanya ada 140 saham terjadi pelemahan. Sedangkan terdapat 184 saham stagnan.

Saham-saham barang baku, saham energi, dan saham properti menjadi pendorong penguatan IHSG dengan kenaikan mencapai 4,83%, 3,91%, dan 3,74%, disusul oleh pelemahan pada saham konsumen non primer dengan drop 0,99%.

Sejumlah saham barang baku yang menjadi pendukung IHSG ialah, saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang terbang 13%, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melesat 9,58% terutama saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) menguat 8,74%.