Selain itu, dia menggarisbawahi, posisi reservoir Indonesia relatif besar jika dibandingkan dengan AS.
Menurut dia, reservoir Indonesia, yang menyimpan air panas atau uap, mencapai 40% lebih besar dari posisi AS di level 25%.
“Amerika juga memutuskan untuk ke batu bara ya, malah dengan adanya itu kita bisa menyalip di tikungan,” kata Eniya.
Di sisi lain, dia membeberkan, Kementerian ESDM telah mengalokasikan kapasitas panas bumi sebesar 5,2 GW selama 10 tahun mendatang dalam draf Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.
“Dalam waktu 5 tahun, kita bisa mencapai target 3,6 GW, ini baru setara dengan AS yang sekarang,” kata dia.
PLTP Ijen
Pada perkembangan lain, Kementerian ESDM juga mengonfirmasi Presiden Prabowo Subianto akan meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen di Belawan, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur pada Mei 2025.
Eniya mengatakan peresmian pada bulan depan juga akan dilakukan terhadap commissioning operation date (COD) PLTP Sorik Merapi dengan kapasitas 41,25 megawatt (MW) dan juga COD PLTP Salak Binary kapasitas 15 MW.
“Mei insyallah Pak Menteri [ESDM Bahlil Lahadalia] akan meresmikan dan sepertinya Pak Menteri berkenan untuk memboyong Pak Presiden ke peresmian di [PLTP] Ijen,” kata Eniya dalam agenda yang sama.
PLTP Ijen telah memulai operasi komersial melalui anak usaha PT Medco Power Indonesia (Medco Power) yakni PT Medco Cahaya Geothermal (MCG).
Direktur Utama Medco Power Eka Satria mengatakan PLTP Ijen dengan total kapasitas yang direncanakan sebesar 110 MW, mulai operasi tahap pertama dengan menyalurkan 35 MW ke jaringan listrik Jawa, berdasarkan perjanjian jual beli tenaga listrik (PJBL) selama 30 tahun.
Didukung oleh 83 menara transmisi dan jalur transmisi 150kV, proyek tersebut akan meningkatkan stabilitas jaringan listrik dan diharapkan dapat mengalirkan listrik ke sekitar 85.000 rumah tangga di sistem Jawa—Bali.
“Pencapaian ini memperkuat komitmen kami untuk memperluas portofolio energi terbarukan dan menggarisbawahi dedikasi kami untuk mendukung rencana Indonesia dalam mempercepat pengembangan energi terbarukan,” kata Eka dalam keterangan resmi, Senin (10/2/2025).
(naw)





























