Logo Bloomberg Technoz

BMKG: Musim Kemarau 2025 Lebih Singkat

Azura Yumna Ramadani Purnama
14 April 2025 07:58

Warga melintas di tanah yang kering akibat kemarau di Jonggol, Kab. Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/8/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Warga melintas di tanah yang kering akibat kemarau di Jonggol, Kab. Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/8/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau tahun ini akan berlangsung lebih singkat dari tahun-tahun sebelumnya. Musim kemarau akan berlangsung secara bertahap sejak April dan memuncak pada Agustus 2025.

"Kemarau tahun ini diprediksi lebih singkat dari biasanya di sebagian besar wilayah [Indonesia]. Tapi jangan lengah, risiko seperti kekeringan dan karhutla [Kebakaran Hutan dan Lahan] masih mengintai," tulis BMKG pada laman resmi media sosialnya, Senin (14/04/2025).

Menurut mereka, data ENSO dan IOD saat ini berada pada fase normal atau tidak ada gangguan besar dari Samudera Pasifik mau pun Samudera Hindia. Suhu muka laut di wilayah Indonesia juga lebih hangat dari normal. Hal ini berpotensi mempengaruhi cuaca lokal hingga September mendatang.

"BMKG memprediksi puncak musim kemarau akan terjadi pada Juni-Agustus 2025," kata BMKG.

Beberapa wilayah yang akan mengalami puncak kekeringan pada musim kemarau tahun ini diprediksi terjadi di Pulau Jawa bagian Tengah hingga Timur, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Pulau Bali, Kepulauan di Nusa Tenggara, dan Keulauan di Maluku.