Jordan Fabian dan Jenny Leonard - Bloomberg News
Bloomberg, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyiratkan bahwa negaranya kehilangan kendali atas Bakhmut setelah berbulan-bulan pertempuran sengit, tetapi ia meremehkan klaim Rusia soal sepenuhnya menduduki kota itu.
“Hari ini orang-orang kami melakukan tugas penting-- mereka berada di Bakhmut,” kata Zelenskiy di Jepang, di mana ia bertemu dengan para pemimpin negara G-7 dan negara tamu yang diundang, termasuk Indonesia.
“Saya tidak akan membagikan poin-poinnya di mana. Bakhmut tidak dikuasai oleh Federasi Rusia,” ujarnya.

Rusia mengklaim pada malam hari sebelumnya bahwa kelompok tentara bayaran Wagner Group mereka telah menguasai Bakhmut, dengan kementerian pertahanan mereka mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan telah "menyelesaikan pembebasan kota."
Ditanya sebelumnya oleh seorang reporter selama pertemuan pada Minggu dengan Presiden Joe Biden apakah Bakhmut masih berada di tangan Ukraina, Zelenskiy mengatakan: "Saya pikir tidak." Namun, juru bicaranya Serhiy Nykyforov kemudian mengatakan bahwa para wartawan salah memahami pernyataan itu.
Di saat kedua belah pihak ini saling klaim, yang pasti kota ini sekarang hancur.

“Tapi untuk hari ini, Bakhmut hanya ada di hati kita. Tidak ada, ”kata Zelenskiy sebelumnya pada hari Minggu, merujuk pada kehancuran yang disebabkan oleh pertempuran.
Satu-satunya yang tersisa, katanya, adalah "banyak orang Rusia yang mati." Foto-foto yang dilihatnya di Hiroshima tentang kehancuran yang disebabkan oleh serangan bom atom di kota pada tahun 1945, kata dia, mengingatkannya pada Bakhmut.
(bbn)