Pada 15 Mei kemarin Bank Amar mengumumkan rencana pembelian kembali atau buyback saham perseroan. Nilai buyback diestimasi maksimal Rp120 miliar atau setara 2% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. “Perseroan berkeyakinan bahwa pelaksanaan transaksi pembelian kembali saham perseroan tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha perseroan,” tulis AMAR.
Bank digital Amar tercatat akan memiliki nilai aset Rp4,64 triliun usai buyback terjadi. Angka ini turun dari posisi sebelumnya Rp4,76 triliun. Komposisi ekuitas juga akan turun Rp120 miliar dari Rp3,21 triliun menjadi Rp3,09 triliun.
Bank digital Amar juga belum lama mengumumkan rencana rights issue lewat penerbitan 20 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100/saham. Tujuan rights issue atau PMHMETD untuk memperkuat struktur permodalan AMAR sekaligus menambah modal kerja dalam rangka kegiatan usaha perseroan sebagai Bank Umum Swasta Non Devisa.
Target pasca rights issue, Bank Amar akan mendorong pemberian kredit kepada nasabah yang akan direalisasikan secara bertahap. “Dengan meningkatnya kinerja dan daya saing perseroan, diharapkan pula dapat meningkatkan imbal hasil nilai investasi bagi seluruh pemegang saham perseroan,” tutur AMAR.
Dalam kepemilikan Bank Amar, Tolaram tidak sendiri. Berdasarkan laporan kuartal I tahun ini, tercatat Investree Singapore Pte., Ltd. menjadi pemegang saham AMAR dengan porsi 18,4%. Investree juga dalam tren peningkatan kepemilikan saham AMAR, setelah terjadi dua kali transaksi pembelian.
Kala itu, tepatnya pada 7 Juni 2022 Investree membeli saham AMAR milik salah satu pemegang saham lain, Tolaram Group Inc. sebanyak 1,5 miliar saham (8,3%). Pada 24 Agustus di tahun yang sama Investree memperbesar porsi kepemilikan dengan membeli 1,03 saham AMAR (5,6%), juga dari Tolaram. Sisa saham AMAR dimiliki oleh publik, yang pada catata kuartal I-2023 berjumlah 3,05 miliar saham atau mewakili 22,11%.
Saham AMAR pada perdagangan sesi I Senin hari ini dilaporkan turun 2 poin (0,63%) ke level Rp314/saham. Transaksi telah terjadi sebanyak 800.000 saham dengan nilai Rp280,39 juta.
(wep/dba)