Logo Bloomberg Technoz

Tupperware Indonesia juga menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan direktur eksekutif, tim penjualan, hingga konsumen selama ini kepada perusahaan. 

“Kenangan selama 33 tahun ini akan selalu menjadi bagian dari cerita indah kami,” bebernya. 

Mengutip dari situs resmi Tupperware Indonesia, Tupperware sendiri merupakan merek dagang yang dibuat oleh Earl Silas Tupper, pebisnis asal Amerika Selatan kelahiran 1907.

Pada usia 21 tahun, Tupper bergabung dengan perusahaan inovasi dan menemukan metode untuk memurnikan ampas polyethylene menjadi plastik yang fleksibel, kuat, tidak berminyak, dan aman. Pada 1938, dia mendirikan Earl S Tupper Company dan mematenkan produk plastiknya.

Pada 1946, Tupperware meluncurkan produk penyimpan makanan pertama, Wonderlier Bowl dan Bell Tumbler, yang segera populer di pasar Amerika pasca Perang Dunia II. Produk Tupperware dikenal aman dan ramah lingkungan, memenuhi standar FDA, EFSA, dan FS.

Ajukan bangkrut 

Sayangnya, September tahun lalu, Tupperware Brands Corp resmi mengajukan klaim kebangkrutan setelah bertahun-tahun berjuang melawan penurunan penjualan dan meningkatnya persaingan.

Tupperware mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 di AS dan mencatat aset antara US$500 juta hingga US$1 miliar, serta kewajiban US$1 miliar hingga US$10 miliar, menurut pengajuan pengadilannya, dikutip Bloomberg.

Perusahaan peralatan dapur yang mendominasi pasar penyimpanan makanan selama beberapa dekade ini, mengajukan kebangkrutan di Delaware. Perusahaan juga berencana untuk meminta persetujuan pengadilan guna memfasilitasi penjualan bisnis dan melanjutkan operasinya selama proses kebangkrutan.

Pada Juni 2024, Tupperware mengumumkan akan menutup pabrik terakhirnya di AS dan memberhentikan 150 karyawan. Negosiasi juga dilakukan dengan kreditur untuk mengelola utang lebih dari US$700 juta telah berlangsung berbulan-bulan, tetapi bisnisnya terus memburuk. 

(lav)

No more pages