Logo Bloomberg Technoz

Redam Dampak Tarif, Pemerintah Diminta Kaji Ulang Program 'Mahal'

Redaksi
11 April 2025 16:10

Seorang ibu menunjukkan makan bergizi gratis (MBG) di Posyandu Anyelir 1, Ciracas, Jumat (10/1/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Seorang ibu menunjukkan makan bergizi gratis (MBG) di Posyandu Anyelir 1, Ciracas, Jumat (10/1/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom mengimbau pemerintah untuk melakukan kalibrasi fiskal, sebagai solusi meredam dampak rambatan atas rencana penerapan kebijakan tarif resiprokal oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Wijayanto Samirin, Ekonom Universitas Paramadina mengatakan, salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah mengukur kembali efektivitas program yang mahal, besar dan jangka panjang.

"Alokasi dana lebih banyak perlu diberikan kepada program pemerintah yang berdampak langsung pada penciptaan lapangan kerja dan penguatan daya beli masyarakat," kata Wijayanto kepada Bloomberg Technoz, dikutip Jumat (11/4/2025).

Kebijakan devisa hasil ekspor (DHE), kata dia, perlu dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, untuk memperkuat cadangan devisa.

Selain itu, pemerintah juga perlu membatasi aliran impor, serta memberantas impor ilegal secara tuntas, Hal ini perlu dilakukan untuk memberi ruang gerak bagi produsen dalam negeri dan mencegah kehilangan pendapatan negara.