Logo Bloomberg Technoz

Trump Diduga 'Goreng' Pasar Saham Lewat Kicauan Penundaan Tarif

Rosmayanti
11 April 2025 13:50

Foto Donald Trump di bursa Wall Street (Michael Nagle/Bloomberg)
Foto Donald Trump di bursa Wall Street (Michael Nagle/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden AS Donald Trump diduga memanipulasi pasar saham demi menguntungkan para donaturnya di Wall Street. Unggahan Trump di akun media sosialnya, Truth Social, yang berbunyi, "ini adalah waktu yang sangat tepat untuk membeli [saham]" dinilai sebagai sinyal yang sengaja diberikan bagi para rekan miliardernya.

Kurang dari empat jam setelah itu, Trump mengumumkan penundaan tarif resiprokal selama 90 hari, yang dalam hitungan menit membuat pasar AS mengalami reli harga terbaiknya. 

Pada akhir perdagangan Rabu (9/4/2025) waktu setempat, Indeks S&P 500 naik 9,5%, memulihkan US$4,3 triliun nilai pasar—sekitar 70% dari kerugian yang diderita dalam empat hari sebelumnya.


Kecurigaan itu tak ayal mendorong Senator dari Partai Demokrat, Elizabeth Warren mendesak adanya investigasi formal mengenai dugaan manipulasi pasar yang dilakukan Trump.

"Saya menyerukan penyelidikan apakah Presiden Trump memanipulasi pasar untuk menguntungkan para donaturnya di Wall Street—sementara para pekerja dan pengusaha kecil harus menanggung dampaknya," tulisnya melalui unggahan di media sosial X.