Logo Bloomberg Technoz

Dolar & Obligasi AS Lesu, Dunia Tak Lagi Percaya Amerika?

Ruisa Khoiriyah
11 April 2025 12:57

Presiden AS Donald Trump menunda pemberlakuan tarif resiprokal selama 90 hari ke depan (Bloomberg)
Presiden AS Donald Trump menunda pemberlakuan tarif resiprokal selama 90 hari ke depan (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Gejolak pasar keuangan global akibat sepak terjang kebijakan Presiden AS Donald Trump yang memanaskan ketegangan perang dagang, sepertinya mengarah pada pola pergerakan aset yang makin menjauhi Amerika Serikat.

Ada kekhawatiran bahwa kepercayaan para investor global terhadap Amerika, mulai retak ditandai dengan keluarnya dana dari aset AS, baik saham, surat utang (US Treasury), juga dolar AS, bahkan setelah Trump memutuskan menunda penerapan tarif pada puluhan negara namun terus menambah tarif pada Tiongkok.

Indeks dolar AS siang ini ambles di bawah 100, menandai kejatuhan hingga hampir 9% sepanjang tahun ini. Keterpurukan dolar AS tergilas oleh penguatan yen Jepang, franc Swiss, krona Swedia juga euro.

Pelemahan dolar AS juga terjadi ketika tekanan di pasar Treasury berlanjut di sesi Asia. Ketika artikel ini ditulis, berdasarkan data realtime Bloomberg pukul 12:39 WIB, yield UST-10Y naik melanjutkan kenaikan hingga kini menyentuh 4,444%, bersama tenor 20Y dan 30Y yang masing-masing sudah di 4,932% dan 4,891%. 

Obligasi atau surat utang Pemerintah AS, biasa dinamakan US Treasury (UST) sempat menjadi safe haven asset di tengah turbulensi awal pengumuman tarif resiprokal pekan lalu, dan dalam situasi penuh ketidakpastian dan kepanikan kerap menjadi 'tempat aman' dana global karena relatif stabil.