Logo Bloomberg Technoz

Menurut Morgan Stanley, sentimen di pasar onshore China tetap tangguh meski tarif AS meningkat. Volume perdagangan naik dan aksi beli tim nasional terus berlanjut, para ahli strategi termasuk Laura Wang menulis dalam catatan pada Kamis, merujuk pada sekelompok dana yang didukung negara untuk mendukung ekuitas lokal.

Namun, mereka menambahkan, masih ada risiko penurunan untuk prospek pendapatan dan segala sesuatunya bisa "terlihat jauh lebih buruk" mulai kuartal kedua dan seterusnya.

Ketenangan relatif juga menunjukkan masih adanya harapan di antara para investor pada kesepakatan akhir antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu, setelah Presiden Donald Trump memberi sinyal bersedia bersikap "fleksibel" pada pengecualian bagi perusahaan atau negara dari rezim tarif.

Kenaikan tarif terbaru Trump muncul setelah Beijing pada Rabu malam mengatakan akan mengenakan pungutan sebesar 84% pada semua impor dari AS. Hal ini setelah Trump sebelumnya menaikkan tarif pada barang-barang China menjadi 104%.

Pihak berwenang China bersikeras akan "berjuang sampai akhir" sebagai tanggapan pada tarif Trump, sambil mengisyaratkan bersedia untuk berunding dengan AS. Mereka juga meningkatkan upaya untuk menopang saham, dengan beberapa dana yang didukung negara membeli saham dan dana yang diperdagangkan di bursa.

(bbn)

No more pages