Partai penguasa masih kekurangan 376 suara untuk membentuk pemerintahan baru tanpa mengharapkan dukungan dari senat yang berjumlah 250 orang. Senat menjadi kewenangan militer, termasuk mempunyai hak memilih perdana menteri.
Berdasarkan data investor telah mencairkan obligasi senilai US$513 juta dari Thailand sepanjang minggu lalu hingga Juat. Investor juga menjual saham senilai US$312 juta, berdasarkan data Bloomberg. Indeks SET turun 3%, menjadi pencapaian terburuk secara mingguan dalam setahun terakhir.
Ketidakpastian hasil pemilu
Ahli strategi dari NatWest Market, Galvin Chia mengatakan jika negosiasi pembentukan pemerintah semakin lama makan investor akan makin resah. “Pembentukan pemerintahan baru dengan cepat akan membuat pasar tenang dan ketidakpastian akan kekhawatiran pemilu berakhir. Penting untuk meredakan kekhawatiran investor,” kata Galvin yang berbasis di Singapura.
Saat kesepakatan koalisi terjadi, mereka akan melanjutkan janji politik berupa bantuan tunai, menaikkan upah minimum dan tunjangan bagi para pensiunan dan lansir. Partai Move Forward menjanjikan untuk menyudahi monopoli bisnis dan mendorong masuknya investasi baru dari luar Bangkok.
Namun Pita Limjaroenrat selaku perdana menteri masih belum aman. Apalagi saat partai-partai konservatif bisa bersatu dan mendapat dukungan dari mayoritas senat. Potensi ini dapat menyulut protes dari para pendukung pro demokrasi di Thailand, setelah negara ini selama hampir 10 tahun dikuasai oleh militer.
- Dengan asistensi Nicholas Reynolds.
(bbn)