James Attwood - Bloomberg News

Bloomberg, Pelaku industri tembaga mulai memerhatikan bagaimana tensi perang dagang antara ekonomi terbesar dunia akan memengaruhi investasi yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan logam kabel pada masa mendatang.

Upaya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menyeimbangkan kembali perdagangan global — termasuk lewat tarif 145% terhadap impor China — dan retaliasi oleh Beijing meredupkan prospek pertumbuhan global, dengan biaya kredit meningkat di tengah fluktuasi pasar obligasi yang luas. 

Kondisi tersebut merupakan kombinasi yang beracun bagi perusahaan-perusahaan yang berencana investasi miliaran dolar untuk memperluas pasokan tembaga.

Meskipun proyek-proyek tersebut didasarkan pada perkiraan penawaran dan permintaan jangka panjang, para penambang dan pemodal bersikap hati-hati setelah mengalami kerugian dalam kegagalan sebelumnya.