Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk masih terus mencermati perkembangan penerapan tarif resiprokal yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) terhadap sejumlah produk dan sektor strategis. 

Vice President Corporate Communication Telkom, Andri Herawan Sasoko mengatakan pihaknya belum mengambil langkah spesifik terkait potensi dampak kebijakan tarif tersebut. Telkom, sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengikuti arahan pemerintah dalam merespons dinamika yang terus berkembang ini.

"Kami masih mencermati ya, mencermati [dampak tarif Trump] karena ini kan baru gitu ya. Terus kami pasti karena BUMN, Telkom BUMN, BUMN bagian dari pemerintah, kita juga pasti akan mengikuti. Akhirnya arahan pemerintah seperti apa? Karena terus terang, ya ini kan dinamikanya tinggi," ujar Andri ketika ditemui di Jakarta, Kamis (10/4/2025). 

Lebih lanjut, menurut Andri, kebijakan perang dagang antara AS dan sejumlah negara merupakan hal yang baru dan penuh dinamika. Saling balas tarif antara negara-negara besar seperti AS dan China, serta sikap berbeda dari negara lain seperti Vietnam, menunjukkan bahwa situasi ini masih sangat cair.

“Kami saat ini masih business as usual. Nanti ketika dari Kementerian BUMN atau pemerintah memberikan arahan untuk langkah strategis tertentu, ya itu yang akan kami ikuti," sambungnya.