Logo Bloomberg Technoz

IHSG Rebound, Analis Sebut Pasar Saham Masih Berisiko

Pramesti Regita Cindy
10 April 2025 18:20

Layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (8/4/2025). (Dimas Aridan/Bloomberg)
Layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (8/4/2025). (Dimas Aridan/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom mengingatkan kondisi pasar saham nasional masih jauh dari kata aman, meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan saham hari ini, Kamis (10/4/2025).

Indeks saham pada awal perdagangan dibuka menguat. Pada pukul 9.01, indeks mencatat kenaikan 302 poin atau setara dengan menguat 5% ke level 6.270. tak hanya itu, IHSG juga ditutup menguat 4,79%.

Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), volume perdagangan tercatat 1,84 miliar saham dengan nilai transaksi Rp1,64 triliun. Adapun rerata frekuensi yang terjadi sebanyak 61 ribu kali. Sebanyak 383 saham menguat, dan 36 saham melemah. Sementara, 92 saham tidak bergerak.

"Saya masih melihat risiko ke depan masih cukup tinggi, meski dengan kenaikan signifikan hari ini. Penguatan hari ini dipengaruhi oleh meredanya kekhawatiran setelah Trump menurunkan tarif impor [kecuali China] menjadi 10%, yang tadinya bisa mencapai hampir 50% selama 90 hari," kata Chief Economist & Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Wisnubroto, kepada Bloomberg Technoz, Kamis (10/4/2025).

Meski begitu, saham-saham perbankan tetap menjadi incaran investor dan mendominasi daftar top movers sepanjang pagi. Sejumlah saham bank besar seperti BBCA (BCA), BBRI (BRI), dan BMRI (Mandiri) menjadi penopang penguatan indeks pada awal sesi. Aksi beli bersih (net buy) oleh investor asing juga tercatat positif pada sesi I.