Logo Bloomberg Technoz

Ekonom: Pasar Saham Masih Berisko Volatile Meski IHSG Rebound 5%

Redaksi
10 April 2025 13:55

Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (24/3/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (24/3/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Lompatan 5% Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan hari ini, Kamis (10/4/2024) bukan berarti pasar sudah mereda. Masih ada risiko volatilitas di masa depan dalam jangka pendek.

Menurut e, Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Sekuritas Indonesia, pelaku pasar masih menganggap masih akan terjadi ketidakpastian ke depan meskipun Presiden AS Donald Trump telah menanggungkan tarif resiprokal selama 90 hari.

Risiko volatilitas didasari atas masih meruncingnya hubungan Washington-Beijing, dengan Trump menetapkan tarif impor barang asal China 125%.

“Kami menilai meskipun terjadi kenaikan signifikan dalam jangka pendek, namun ketidakpastian ke depan masih sangat tinggi. Pasar masih akan berpotensi mengalami fluktuasi yang tinggi karena tidak jelas apa yang akan terjadi selanjutnya,” terang Rully dalam catatan terbaru, Kamis (10/4/2024).

Pada menit awal pasar modal domestik mencatatkan kenaikan 302 poin ke level US$6.270. Posisi terbaiknya di sesi perdagangan pagi bahkan tercatat di 6.311, sebelum tutup 6,267. Saat sesi I berakhir IHSG masih mampu rebound 300 poin (5,03%) dibandingkan harga penutupan Rabu.