Pernyataan Powell Bikin Dolar Lesu
Kenaikan harga emas dunia tidak lepas dari koreksi yang dialami dolar Amerika Serikat (AS). Pada pukul 08:52 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) melemah 0,15% ke 103,045.
Harga emas dan dolar AS memiliki hubungan yang berbanding terbalik. Saat dolar AS melemah, biasanya harga emas malah naik.
Ini karena emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Jadi saat mata uang Negeri Adikuasa terdepresiasi, emas akan lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas naik, harga pun terungkit.
Sentimen negatif bagi dolar AS datang dari pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Dalam konferensi pers di Washington akhir pekan lalu, Powell menebar sinyal bahwa The Fed bisa saja menahan suku bunga acuan dalam rapat bulan depan.
“Kita sudah jauh melangkah dalam pengetatan kebijakan, dan kini kita menghadapi ketidakpastian mengenai dampak pengetatan tersebut. Juga keketatan penyaluran kredit dan masalah di perbankan akhir-akhir ini.
“Sudah melangkah sejauh ini, kita bisa melihat data dan proyeksi untuk membuat asesmen secara hati-hati,” papar Powell, sebagaimana diwartakan Bloomberg News.
Pasar pun beraksi. CME FedWatch menunjukkan peluang Federal Funds Rate bertahan di 5-525% dalam rapat 14 Juni mencapai 89,7%.
Tanpa sentimen kenaikan suku bunga acuan, dolar AS kehilangan pegangan. Emas, yang merupakan aset tanpa imbal hasil (non-yielding asset), diuntungkan dalam situasi suku bunga lebih rendah.
(aji)