Logo Bloomberg Technoz

RI Dinilai Gagal Ambil Peluang Tarif Trump Gegara Royalti Minerba

Mis Fransiska Dewi
10 April 2025 13:00

Pertambangan nikel di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah./Bloomberg-Dimas Ardian
Pertambangan nikel di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rencana penyesuaian tarif royalti mineral dan batu bara (minerba) dinilai akan membuat industri pertambangan Indonesia sulit mengambil peluang dari momentum perang tarif yang digaungkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Dalam kaitan itu, Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA) Hendra Sinadia mengatakan Indonesia semestinya bisa memanfaatkan peluang ketika sektor pertambangan tidak dikenakan tarif respirokal sebesar 32% oleh Trump.

“Dunia sedang membutuhkan mineral kritis yang tidak terkena tarif AS, sehingga kita bisa memanfaatkan perang tarif ini untuk menarik investasi masuk ke Indonesia,” kata Hendra saat dihubungi, Kamis (10/4/2025). 

Sayangnya, rencana kenaikan royalti minerba justru menjadi sentimen negatif bagi industri pertambangan nasional.

Tarif royalti progresif yang diwacanakan pemerintah dinilai bakal mengerek beban investasi dan operasional tambang di Tanah Air.