Logo Bloomberg Technoz

”Rencana pada Juni [2025] Inpex mau memasarkan gasnya. Mudah-mudahan, HoA [head of agreement] untuk yang dengan [offtaker/pembeli] domestik bisa kita tanda tangani nanti di acara IPA [Indonesian Petroleum Association] bulan depan," kata Djoko.

Beberapa pembeli domestik itu di antaranya perusahaan pelat merah seperti PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pertamina Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) atau PGN, dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN. 

Hanya saja, Djoko belum dapat memastikan jumlah kargo yang bakal berakhir sampai perjanjian jual beli gas atau PJBG nanti.

“Nanti kita lihat, lagi negosiasi jumlah totalnya, produksi totalnya kan 1.200 MMscfd, paling tidak lebih kurang 200 MMscfd sudah bisa untuk domestik sementara ini,” tutur dia.

Lapangan Abadi diestimasikan memiliki puncak produksi sebesar 9,5 juta ton LNG per tahun (MTPA) dan gas pipa 150 MMSCFD, serta 35.000 barel kondensat per hari (BCPD).

Saat ini, pemegang hak partisipasi atau participating interest (PI) di Blok Masela adalah Inpex Masela Limited dengan porsi 65%. Tadinya, sisa 35% PI di blok tersebut dikendalikan oleh Shell Upstream Overseas Services Ltd.

Per Juli 2023, sebanyak 35% hak Partisipasi Shell dilego ke PT Pertamina Hulu Energi Masela dan Petrolian Nasional (Petronas) Masela Berhad dengan pembagian porsi masing-masing sebesar 20% dan 15%.

Sekadar catatan, Dewan Energi Nasional (DEN) sebelumnya mempertahankan rencana moratorium ekspor gas pada 2035 kendati belakangan industri hulu migas meminta adanya kepastian pasar ekspor di tengah infrastruktur domestik yang terbatas.  

Rencana tersebut tidak berubah setelah DEN menyelesaikan revisi Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia No. 79/2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) pada akhir 2023.

Djoko Siswanto, yang saat itu masih menjabat sebagai Sekretaris Jenderal DEN, memastikan pemerintah tetap pada rencana awal untuk menghentikan ekspor gas tersebut. Di sisi lain, pemerintah bakal meningkatkan investasi masif pada pembangunan infrastruktur gas di dalam negeri.  

Dengan demikian, Djoko berharap serapan gas di dalam negeri bisa meningkat drastis seiring dengan rencana moratorium ekspor gas tersebut.

-- Dengan asistensi Nyoman Ary Wahyudi

(mfd/wdh)

No more pages