Kashkari memandang tarif tersebut "jauh lebih tinggi dan lebih luas dari yang diperkirakan" dalam esainya, seraya menambahkan ia mengantisipasi pungutan tersebut akan menurunkan investasi dan pertumbuhan ekonomi, serta mendorong inflasi "setidaknya dalam waktu dekat."
Kashkari bilang pengumuman Trump menandai perubahan drastis. Ia menyebut hal ini mungkin akan mengurangi dampak inflasi dari tarif. Meningkatnya ketidakpastian, yang menyebabkan bisnis memperlambat investasi dan perekrutan tenaga kerja, mungkin masih akan menghambat pertumbuhan.
"Saya pikir analisis tentang dampak inflasi dari tarif, Anda mungkin akan menurunkannya sedikit jika jeda ini berlanjut," kata Kashkari kepada CBS News. "Ketidakpastian adalah satu hal yang bisa menyebabkan kemerosotan ekonomi. Jadi ketidakpastian, dengan sendirinya, tidak akan menciptakan inflasi, tetapi bisa memperlambat ekonomi."
Dalam esainya, Kashkari menunjuk pada indikator ekspektasi inflasi jangka pendek yang mulai meningkat dan pengalaman bertahun-tahun AS dengan inflasi yang tinggi sebagai alasan mengapa The Fed mungkin tidak bisa "melihat" guncangan harga yang disebabkan oleh tarif.
"Mengingat inflasi tinggi yang kita alami beberapa tahun terakhir dan risiko tidak tercapainya ekspektasi inflasi jangka panjang, saya yakin prioritas pertama kita adalah menjaga ekspektasi inflasi jangka panjang tetap stabil," tulisnya.
Para pembuat kebijakan mempertahankan suku bunga sepanjang tahun ini dan mengisyaratkan bahwa mereka tidak terburu-buru menurunkan suku bunga lebih lanjut setelah mengurangi satu poin persentase dalam beberapa bulan terakhir tahun 2024. Mereka mengatakan The Fed berada pada posisi yang tepat untuk menilai bagaimana kebijakan baru—termasuk tarif—berdampak pada perekonomian.
Prospek yang Diperbarui
Setelah tarif pada 2 April diumumkan, banyak ekonom meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga akhir tahun ini untuk menopang perekonomian. Beberapa di antaranya memperkirakan akan terjadi resesi di AS. Pandangan tersebut sudah berkurang setelah Trump menunda tarif AS.
Kashkari mencatat dalam esainya bahwa suku bunga netral, di mana kebijakan tidak menstimulasi atau membebani ekonomi, mungkin akan turun dalam jangka pendek karena tarif meningkatkan harga barang-barang asing bagi perusahaan dan ketidakpastian ekonomi yang meningkat mengurangi keinginan bisnis untuk berinvestasi.
Artinya, kebijakan moneter akan secara efektif mengetat bahkan jika The Fed tidak menurunkan suku bunga, tulis Kashkari, "mengurangi kebutuhan mendesak untuk menaikkan suku bunga The Fed untuk menjaga ekspektasi inflasi jangka panjang tetap stabil."
Gubernur The Fed Minneapolis ini menulis dalam esainya bahwa "resolusi cepat atas ketidakpastian kebijakan perdagangan" bisa mengubah pandangannya.
(bbn)
































