“Para pakar ekonomi mengatakan gagal bayar oleh Pemerintah AS dapat berdampak buruk pada pasar finansial dan ekonomi AS,” jelasnya.
Adapun sentimen selanjutnya datang dari regional Asia, rilisnya data inflasi Jepang yang tercatat naik setelah sempat melandai pada awal 2023. Inflasi (Consumer Price Index/CPI) naik 3,5% secara tahunan pada April, dari sebelumnya 3,2% pada Maret yang merupakan level terendah dalam 6 bulan terakhir.
Sama halnya, inflasi inti Jepang April juga naik menjadi 3,4%, dari sebelumnya 3,1% pada Maret.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG ditutup menguat menuju 6.700 disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan akhir pekan kemarin.
“Selama IHSG masih mampu bergerak di atas 6.656 sebagai supportnya, maka terdapat peluang IHSG melanjutkan penguatannya untuk menguji rentang area 6.729 - 6.820 terlebih dahulu,” dikutip dari riset yang diterbitkan oleh Herditya pada Senin (22/5/2023).
Herditya merekomendasikan saham-saham berikut, ANTM, EXCL, GJTL, dan TLKM.
Analis CGS-CIMB Sekuritas memaparkan, pada perdagangan kemarin IHSG ditutup menguat. Dengan investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp1,12 triliun di reguler market.
Melihat hal tersebut, CGS-CIMB memperkirakan IHSG berpotensi bergerak sideways cenderung menguat pada hari ini, dengan resistance 6.723 - 6.750 dan support 6.700 - 6.670 Dengan saham rekomendasinya ialah BUKA, MAPI, ITMG, WIIM, CPIN, dan SRTG.
(fad/wep)