Logo Bloomberg Technoz

Euforia Penundaan Tarif Trump akan Dorong Rupiah Menguat

Tim Riset Bloomberg Technoz
10 April 2025 07:50

Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Para pelaku pasar keuangan global dan perekonomian dunia, bisa bernafas lega setidaknya untuk sejenak, menyusul keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunda pemberlakuan tarif resiprokal terhadap hampir 60 negara termasuk Indonesia, selama 90 hari ke depan sembari memutuskan menaikkan lagi bea masuk untuk barang Tiongkok menjadi 125%.

Pivot Trump tersebut disambut euforia pasar global dan kemungkinan besar akan menjalar ke pasar domestik. Rupiah NonDeliverable Forward (NDF) di pasar offshore ditutup menguat tajam 1,23% pada closing bell bursa New York di posisi Rp16.894/US$. Itu menjadi penguatan sehari terbesar rupiah offshore sejak terakhir kali terjadi pada pertengahan Agustus lalu.

Pagi ini, rupiah offshore dibuka dibuka melemah lagi menyentuh Rp17.039/US$, namun pada pukul 07:39 WIB, berbalik menguat di kisaran Rp16.875/US$.

Kebangkitan rupiah di pasar mancanegara kemungkinan akan memberikan energi penguatan pula di pasar spot hari ini, setelah kemarin rupiah yang sempat menyentuh level terlemah dalam sejarah di Rp16.957/US$, mengakhiri sesi tak berubah di Rp16.865/US$.

Di pasar spot Asia pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan dibuka menguat, kini dipimpin oleh baht yang melesat nilainya hingga 1,16% terhadap dolar AS. Lalu won Korsel juga menguat 1,03%, disusul oleh ringgit, yen, dolar Hong Kong juga renminbi Tiongkok. Sementara yuan offshore dan dolar Singapura masih terlihat melemah.