Logo Bloomberg Technoz

Bahlil Hitung Rencana RI Borong LPG AS demi Hindari Tarif Trump

Mis Fransiska Dewi
10 April 2025 07:40

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia didampingi Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri melakukan pengecekan uji sample Pertamax (Dok. Pertamina)
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia didampingi Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri melakukan pengecekan uji sample Pertamax (Dok. Pertamina)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan pemerintah tengah menghitung wacana untuk meningkatkan impor gas minyak cair atau liquefied petroleum gas (LPG) dari Amerika Serikat (AS).

Rencana untuk menggenjot impor LPG dari AS bertujuan untuk menyetarakan neraca perdagangan antara Indonesia dengan Negara Paman Sam di tengah agresivitas kebijakan penaikan tarif bea masuk oleh Presiden Donald Trump. 

Bahlil menyampaikan bahwa neraca perdagangan RI terhadap AS surplus US$14 miliar—US$15 miliar per tahun atau sekitar Rp237,06 triliun—Rp253,99 triliun (kurs Rp16.933 per dolar AS).

Untuk mengurangi kesenjangan tersebut, Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan Bahlil untuk melihat potensi apa saja yang bisa dibeli dari AS. Langkah ini merupakan salah satu bentuk negosiasi yang akan ditawarkan ke AS setelah Donald Trump mengumumkan tarif resiprokal terhadap Indonesia sebesar 32%

“Kita tahu bahwa impor minyak [dan LPG] kita kan cukup besar. Nah, ini yang sedang kami kaji untuk dijadikan sebagai salah satu komoditas yang bisa kita beli di Amerika,” kata Bahlil ditemui di Kementerian ESDM, Rabu (9/4/2025).

Pabrik Kilang LPG (Dok Essa.id)