Logo Bloomberg Technoz

BI Soal Rupiah Nyaris Tembus 17.000/US$: Tak Mengkhawatirkan

Recha Tiara Dermawan
09 April 2025 13:27

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung saat konferensi pers RDG Bulan Mei 2024 di Jakarta, Rabu (22/5/2024). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung saat konferensi pers RDG Bulan Mei 2024 di Jakarta, Rabu (22/5/2024). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) saat ini belum mengkhawatirkan, meski sudah makin mendekati level psikologis Rp 17.000 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah terus melanjutkan tren pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pada pembukaan perdagangan Rabu pagi ini (9/4), rupiah melemah sebesar 20 poin atau 0,21% ke level Rp 16.911 per dolar AS, dari posisi sebelumnya Rp 16.891.

Deputi Gubernur BI Juda Agung menyatakan bahwa pelemahan rupiah belum berada dalam level yang mengkhatirkan, dan belum berdampak terhadap pembiayaan utang valuta asing perusahaan-perusahaan dalam negeri.

"Tidak (mengkhawatirkan), sudah bagus. Belum (berdampak ke utang valas korporasi)," ujar Juda Agung saat dimintai tanggapan oleh wartawan terkait kondisi rupiah, dikutip Rabu (9/4/2025).

Juda mengatakan regulator di Indonesia sudah mewajibkan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia untuk melakukan lindung nilai atau hedging yang dapat meredam tekanan nilai tukar terhadap utang valas. Terdapat pula aturan yang mampu melindungi perusahaan dari pelemahan rupiah.