China Retaliasi Tarif AS, Industri Smelter Tembaga Kian Nahas
News
09 April 2025 12:00

Bloomberg News
Bloomberg, Respons Beijing terhadap tarif agresif Amerika Serikat (AS) dinilai dapat menimbulkan masalah baru bagi pabrik peleburan atau smelter tembaga China, yang selama ini sudah berjuang dengan isu kekurangan bahan baku dan laba yang anjlok.
Balas dendam atau retaliasi cepat China dengan menyamai tarif menyeluruh sebesar 34% dari Washington kemungkinan akan menghentikan pengiriman sisa tembaga AS ke Negeri Panda mulai bulan depan.
Tahun lalu, negara itu menyumbang sekitar seperlima dari pembelian luar negeri China, yang telah digunakan sebagai bahan baku pengganti untuk bijih tembaga yang persediaannya terbatas.

Impor besi tua atau scrap tembaga Amerika dapat mencapai 100.000 ton atau kurang dalam empat bulan pertama tahun ini, sebelum tarif China membuat perdagangan menjadi tidak ekonomis, menurut perkiraan dari Shanghai Metals Market. Impor tahun lalu hampir mencapai 440.000 ton.