Saham Pilihan Analis di Tengah Perang Dagang: BBRI Hingga AMRT
Muhammad Julian Fadli
09 April 2025 11:20

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami turbulensi hebat imbas kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump. Terlebih IHSG mengalami penghentian perdagangan saham sementara atau trading halt, setelah terjun bebas 9% kemarin Selasa 8 April 2025.
Tarif dagang Trump ke berbagai negara termasuk Indonesia, mencapai 34%, mengakibatkan saham-saham dalam negeri rontok harganya, tidak hanya IHSG, saham regional dan global juga ambles seperti halnya S&P 500 dan Nasdaq.
Head Of Research Panin Sekuritas Nico Laurens dalam riset terbarunya memaparkan, tekanan pada bursa saham Asia masih dan terus berlanjut pada Senin dan Selasa kemarin 7–8 April 2025, utamanya pada Senin, NIKKEI 225 ambles 8,3% sekaligus men–trigger circuit breaker (trading halt versi NIKKEI 225), pun demikian dengan Shanghai dan Hang Seng yang masing-masing turun mencapai 6,2% dan 9,5%.
“Kami melihat tekanan masih akan tinggi pada April 2025 dan volatilitas akan menjadi ancaman,” mengutip paparan Nico dalam riset yang dipublikasikan, Rabu (9/4/2025).
Tensi dagang yang terus meningkat setelah pengumuman reciprocal tariff, pembalasan yang akan digencarkan oleh sejumlah negara, termasuk China, meningkatnya risiko akan terjadinya resesi global, serta melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing, jadi penyebab utama pelemahan signifikan IHSG.